Kategori: MoodSwing
-
Menjelang Hari Kemenangan
Memasuki puasa hari ke-27 akhirnya saya bisa kembali pulang ke rumah dan meninggalkan sejenak urusan duniawi. Meski kenyataannya saya justru sedang halangan dan tidak bisa beroptimal dalam beribadah di 10 hari terakhir 😦 Puasa tahun ini adalah ajang adaptasi bagi saya. Menghabiskan malam-malam sahur di kos sendirian, yang terkadang berujung tidak sahur. Mengaji di siang…
-
RINDU
Ditengah rentetan tugas dunia yang tidak kunjung usai bahkan ketika hampir mencapai hari kemenangan, tiba-tiba saya rindu. Rindu akan kaki yang berpijak di tanah namun kepala begitu dekat dengan langit. Saya rindu sebuah perjalanan menuju puncak dengan tawa, canda, peluh, dan keringat di tiap langkahnya. Saya rindu segelas kopi penawar dingin yang menemani menatap lautan…
-
Diproteksi: Sebuah Kekurangan
Tidak ada kutipan karena ini adalah pos yang dilindungi password.
-
20
Memasuki fase usia berkepala dua. Ada rasa takut yang mulai hadir. Iming-iming masalah yang lebih runyam, Juga life quarter crisis yang seakan melambai-lambai mengucapkan selamat datang. “Biasa aja yo Zah umur 20 tuh” Tetapi faktanya orang-orang terdekat berkata seperti itu. Memang dasar ya media, niatnya memperingatkan tetapi kok juga kesannya menakut-nakuti. 20 tahun, kata motivator…
-
Me Time versi Zahra
Kalian sering nggak sih kalau semisal lagi pusing, banyak pikiran, sumpek. terus pengen kaya refreshing gitu? Komen ya dibawah me time versi kalian ngapain aja, siapa tau bisa jadi refrensi haha Hari ini saya benar-benar jengah dengan urusan dunia. Pagi hari mendapat kabar kalau teman SMP saya, Hanum, meninggal dunia. Padahal kami sangat dekat, pernah…
-
Versi Kita
Saya selalu percaya bahwa masing masing orang memiliki pencapaian terbaik versi mereka. Hal itulah yang kemudian menjadi dasar untuk berjuang menjadi terbaik versi diri kita. Perihal kesuksesan, memang tidak ada yang mutlak. Tidak ada poin poin tertentu untuk menjadi indikator sebuah sukses (kecuali sukses akhirat ya, jelas masuk surga). Karena pada dasarnya hakikat manusia tidak…
-
Aku Mensyukurimu
Akhir-akhir ini hidup saya sedang tidak baik-baik saja. Banyak hal-hal mengecewakan yang sedang berusaha saya lupakan. Drama, seolah di depan saya baik baik saja, menjadi makanan sehari-hari. Keluarga, bahkan teman dekat dan teman seorganisasi. Entah saya yang terlalu takut untuk mempertanyakan masalahnya, atau memang mereka yang enggan berbagi, yang jelas acting orang-orang disekitar saya, saya…
-
Thankyou!
Untuk Zahra, pribadi yang sedang belajar dewasa meski sejujurnya lebih mencintai dunia anak anak yang sederhana dan menyenangkan. Terima kasih di tahun 2018 sudah berani keluar dari zona nyaman. Belajar beradaptasi untuk bekerja sama dengan orang orang baru. Terima kasih sudah bertahan, meski ada air mata, ketidaknyamanan, dan paksaan. Sambat dimana-mana. Tetapi di akhir mengerti…
-
Insecure
Akhir-akhir ini saya seringkali insecure, terutama pada orang-orang yang pandai menulis aksara akan hikmah dari sebuah kehidupan. Sebait kalimat penyemangat, pesan pengingat, atau sekadar refleksi diri. Rasanya tuh ketika membaca, hidup saya menjadi tidak ada artinya. Ya, gini-gini saja. hehe udah gini aja postnya Pada hakikatnya hidup adalah sederhana. Yang rumit adalah pemahamannya, bagaimana manusia…
-
Absolut karena Perubahan
Anak kecil dari SD juga sepertinya sudah diajarkan, bagaimana sesuatu yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan, barulah keinginan. Pun beranjak SMP juga diajarkan bahwasannya kebutuhan terbagi menjadi 3: tersier, sekunder, dan primer. Lalu apa iya ini semua hanya sebatas pengetahuan? Lambat laun, entah hanya saya atau pun kalian juga merasakan, sulit rasanya membedakan mana…