Woody Toys Story mengajarkan kita bagaimana mencintai seseorang dengan tulus. Berjuang sepenuh hati demi kebahagiaan Andy. Berkorban, menerima tantangan, serta kesetiaannya yang patut diacungi jempol.
Woody yang dengan berani menemani masa Orientasi TK Andy untuk memastikan baik-baik saja. Woody yang cemburu dengan Buzz teman bermain baru Andy. Woody yang selalu berjuang menemukan dan mengembalikan mainan Andy yang hilang. Serta Woody yang dengan penuh perjuangan dan sepenuh hati selalu kembali kepada Andy ketika hilang. Kesetiaan.
Pun betapa beruntungnya Woody dicintai Andy. Menemani masa kanak-kanak. Menangis, bahagia, petualang. Rasa cinta begitu tulus yang dimiliki anak anak bahkan kepada benda mati (re : mainan)
Apakah Andy memiliki alasan untuk mencintai Woody?
Apakah Woody begitu setia kepada Andy karena merasa begitu dicintai?
Apakah cinta, rasa dibalik semua perbuatan, harus memerlukan sebuah alasan?
Terkadang memang tidak. Terkadang perasaan memang sesulit itu untuk didefinisikan.
Setidaknya ketika seseorang mencintai, maka orang yang dicintainya tentu begitu berarti. Tentu sangat berpengaruh dalam menjalani kehidupan sehari hari.
Lalu bagaimana jika tidak?
Tinggalkan komentar